Welcome to My Blog

Sabtu, 26 Mei 2012

Percayalah Padanya



Dalam menjalin sebuah hubungan terkadang “kita” selalu berpikir “bagaimana perasaan dia terhadap saya? “ dari partanyaan tersebut terlihat jelas bahwa “kita” sudah tak percaya lagi padanya, memang itu adalah hal yang sepele tapi percayalah bahwa itu yang akan menyebabkan permasalahan dalam hubungan “kita”, karena dari pertanyaan itu akan membuat “kita” menelusuri dan menanyakan segala hal yang terkait tentang dirinya kepada orang lain. Disinilah awal dari permasalahan yang akan “kita” hadapi. Terkadang informasi yang “kita” dapat tidak sesuai dengan kenyataannya tapi mau bagaimana lagi karena “kita” berpikir jika menanyakan kepada orangnyapun pasti tidak sesuai dengan fakta dan takut menjadi masalah yang besar. Dengan demikian, “kita” terkadang lebih mempercayai orang lain yang mungkin bisa menceritakan hal yang ingin diketahui contohnya keburukan pasangan “kita” karena “kita” sendiripun tak mungkin menanyakannya langsung pada orangnya.
Sebenarnya hanya satu hal yang diinginkan yaitu kejujuran. “kita” tau jika memang seseorang mencintai secara tulus (dengan pamrih) maka ia akan menerima apa adanya. Tapi mengapa dalam kenyataannya jika “kita” ingin tau tentang suatu hal, pasangan “kita” selalu menutup-nutupi? Jawabanya “yang penting aku sekarang sukanya sama kamu dan hanya kamu” itu kata yang sungguh menggelikan. Mengapa hal seperti itu bisa terjadi, apakah mungkin dengan cara menutup-nutupi seperti itu pikirnya bisa membuatnya baik, justru itu yang mungkin membuat “kita” semakin malas untuk menanggapinya dan tidak lagi prcaya padanya.

Mengapa pikiran negatif selalu ada ketika sudah menjalin sebuah hubungan, kenapa tidak dalam fase pendekatan. Seharusnya jika benar-benar mencintainya “kita” harus percaya padanya dalam arti “percaya” tapi bukan menyerahkan kepercayaan “kita” sepenuhnya. Jika “kita” terlalu percaya atau menyerahkan kepercayaan “kita” sepenuhnya maka tidak mungkin lagi apabila dibohongi, “kita” akan merasakan sakit yang teramat dalam. Percayailah dia apa adanya karena dalam menjalin sebuah ikatan “kita” tidak tau bagaimana hubungan “kita” kedepannya apakah berakhir dengan bahagia atau kesedihan. Jika ingin berakhir dengan bahagia maka jangan sekali-kali membuat diri “kita” menjadi beda di matanya karena itu yang dapat membuat dia mencari tau kenapa “kita” menjadi berbeda dan ujungnya menimbulkan permasalahan sehingga hubungan “kita” dengannya menjadi rusak.

Ingatlah bahwa cinta bisa merubah segalanya. Apapun yang “kita” anggap positif bisa berubah menjadi negatif. Cinta dapat menjadi sesuatu yang menakutkan yang dapat merusak pikiran “kita” jadi berhati-hatilah.
Tapi hanya ada satu kata yang kurang bukan “kita” kamu aja kali :p

Kamis, 24 Mei 2012

Menunggu Datangnya Musim Semi


Ternyata sampai detik ini pun aku masih belum bisa menghilangkan setiap kenangan yang telah kita lewati bersama. Aku tak menyangka mengapa otak kananku ini bisa begitu kuat mengingat semua tentang dirimu. Hingga membuat semua hariku menjadi aneh dan kurang bersahabat, mungkin otakku juga sudah mulai sedikit berkorosit karena semua hal negatif telah masuk kedalam pikiranku. Aku seakan-akan menajdi tumbuhan yang kurang mendapatkan cahaya  sehingga aku sulit untuk berfotosintesis. Cahaya yang tadinya ku nanti-nati kini telah pergi menjauh entah kemana. Beban yang kurasa ini adalah beban yang tidak dapat kubagi dengan kebanyakan orang. Beban yang hanya dapat kusimpan dalam kamusku.

Aku telah gugur menjalin hubungan denganmu. Aku mulai berpikir apakah aku harus mengakui bahwa musim semi itu benar-banar ada, apakah mungkin benih-benih perasaanku juga telah mulai tumbuh besar dan berakar. Aku tau aku telah gagal sebagai lelaki yang baik untukmu, aku tau aku tak pantas lagi menanyakan segala hal tentang dirimu, aku tau aku telah membuatmu sakit, aku tau aku laki-laki yang berengsek yang telah mempermainkan perasaanmu, aku tau semua keburukan tentang diriku sendiri di matamu aku tau itu, tapi aku tak tau apakah aku pantas menilai setiap keburukan yang ada pada dirimu. Aku takut jika kau benar-benar tak mencintaiku lagi, aku takut jika aku adalah orang yang paling kau benci. Sekarang aku akui aku adalah orang yang paling menyesal karena kau telah melepasku tapi aku juga adalah salah satu orang yang paling beruntung karena aku sempat ada dalam pikiran dan perasaanmu.
 
Sekarang aku menjadi orang yang sangat tersiksa dengan tingkah lakuku sendiri, hingga setiap kegiatan yang aku ikutipun mendadak menjadi sepi, aku tak pernah berpikir bahwa dampaknya akan merambat sampai seperti ini. Masalah ini harus benar-benar kurubah aku tak ingin terus seperti ini, aku sangat tersiksa ketika aku melihatmu. Sebenarnya aku ingin sekali memanggil dan menyapamu, tapi apa daya mulutku menjadi sulit untuk digerakan satu katapun terasa sulit untuk dikeluarkan. Aku menjadi gagu dihadapanmu. Ku harap kau mengerti, sungguh aku lelah dengan semua ini. Apakah kau akan terus seperti ini yang menyiksa batinku hingga jiwaku seakan meredup dari cahaya.

Hari ini, esok atau mungkin seterusnya aku masih menunggu musim semi itu datang padaku,  sekarang aku benar-benar sadar bahwa musim semi itu penting bagiku karena aku tak ingin terus terpuruk dalam keguguran. Aku ingin bangkit dan menjadi tanaman yang paling indah di matamu dan aku ingin bisa berfotosintesis seperti tanaman pada umumnya. Aku berharap cahaya itu mengerti dan segera kembali padaku, agar musim semi itu datang dan kita bisa kembali bersama menikmati indahnya hidup yang bisa kita habiskan di sisa waktu yang ada.

Ini untuk mu... :)

Kamis, 03 Mei 2012

Tugas Terakhir


Akhirnya saya telah menyelesaikan tugas yang ke sembilan dan sekarang saya tinggal menunggu tugas terakhir darimu yaitu tugas yang kesepuluh. Tugas kemarin yang baru saya lakukan itu adalah tugas terberat, dimana saya harus mengorbankan orang yang saya cintai dan melibatkan orang lain juga dalam masalah ini. Saya bingung bagaimana menyelsaikannya, haruskah semua ini terus kulakukan. Setidaknya saya telah berhasil menjalankan tugas dengan lancar. Semakin banyak tugas yang berhasil diselsaikan semakin banyak pula masalah yang saya hadapi, ya tapi pikirku santai.

Saya harus kejam dan tegas dalam melaksanakan misi, tak ada rasa belas kasihan juga simpati. Yang ada dalam pikiran hanyalah sebuah penyesalan, penyesalan yang memang membuatku stres. Andai saja kata sumpah itu tak pernah saya keluarkan dari mulut ini mungkin sekarang saya bisa merasakan kebahagiaan yang memang belum pernah saya rasakan, terutama kebahagiaan rohani. Sekarang yang saya dapatkan hanyalah kebencian dan cacian dari orang-orang yang saya pilih dalam pelaksanaan tugas.

Saya tau kamu puas dengan apa yang telah saya lakukan kemarin, tepatnya pada tanggal 1 mei, selasa malam. Karena saya telah berhasil membuatnya menangis sebelum hari minggu tanggal 6 mei tiba. Semoga tugas yang harus saya selsaikan selanjutnya tidak sesulit tugas yang baru saya selsaikan kemarin dan semoga tidak terlalu banyak melibatkan orang lain.

Kapanpun dan dimanapun saya selalu siap melaksanakan perintah darimu, tapi ingat perintah kali ini adalah perintah terakhir darimu. Saya tunggu secepatnya tugas darimu kawan, karena saya ingin bebas dan terlepas dari ini semua.......

akhirnya aku terbebas dari janji sialan itu, pada tanggal 19 mei 2012 aku telah menyelesaikan tugas terakhirku. Sayangnya tugas terakhir itu tidak bisa saya ceritakan di blog saya ini. Sekarang adalah waktunya membangun kembali reputasi yang sudah rusak, terutama dengan wanita yang sangat aku cintai. Tapi entahlah apakah mungkin hubungan kita bisa kembali seperti yang terjadi pada bulan sebelumnya, yang paling penting aku telah meminta maaf atas kesalahanku. semoga ini berjalan dengan baik.... Amin

COME TO MY BLOG AGAINCOME TO MY BLOG AGAIN
COME TO MY BLOG AGAINCOME TO MY BLOG AGAIN