Ternyata sampai detik ini pun aku masih belum bisa menghilangkan setiap kenangan yang telah kita lewati bersama. Aku tak menyangka mengapa otak kananku ini bisa begitu kuat mengingat semua tentang dirimu. Hingga membuat semua hariku menjadi aneh dan kurang bersahabat, mungkin otakku juga sudah mulai sedikit berkorosit karena semua hal negatif telah masuk kedalam pikiranku. Aku seakan-akan menajdi tumbuhan yang kurang mendapatkan cahaya sehingga aku sulit untuk berfotosintesis. Cahaya yang tadinya ku nanti-nati kini telah pergi menjauh entah kemana. Beban yang kurasa ini adalah beban yang tidak dapat kubagi dengan kebanyakan orang. Beban yang hanya dapat kusimpan dalam kamusku.
Aku telah gugur menjalin hubungan denganmu. Aku mulai berpikir apakah aku harus mengakui bahwa musim semi itu benar-banar ada, apakah mungkin benih-benih perasaanku juga telah mulai tumbuh besar dan berakar. Aku tau aku telah gagal sebagai lelaki yang baik untukmu, aku tau aku tak pantas lagi menanyakan segala hal tentang dirimu, aku tau aku telah membuatmu sakit, aku tau aku laki-laki yang berengsek yang telah mempermainkan perasaanmu, aku tau semua keburukan tentang diriku sendiri di matamu aku tau itu, tapi aku tak tau apakah aku pantas menilai setiap keburukan yang ada pada dirimu. Aku takut jika kau benar-benar tak mencintaiku lagi, aku takut jika aku adalah orang yang paling kau benci. Sekarang aku akui aku adalah orang yang paling menyesal karena kau telah melepasku tapi aku juga adalah salah satu orang yang paling beruntung karena aku sempat ada dalam pikiran dan perasaanmu.
Sekarang aku menjadi orang yang sangat tersiksa dengan tingkah lakuku sendiri, hingga setiap kegiatan yang aku ikutipun mendadak menjadi sepi, aku tak pernah berpikir bahwa dampaknya akan merambat sampai seperti ini. Masalah ini harus benar-benar kurubah aku tak ingin terus seperti ini, aku sangat tersiksa ketika aku melihatmu. Sebenarnya aku ingin sekali memanggil dan menyapamu, tapi apa daya mulutku menjadi sulit untuk digerakan satu katapun terasa sulit untuk dikeluarkan. Aku menjadi gagu dihadapanmu. Ku harap kau mengerti, sungguh aku lelah dengan semua ini. Apakah kau akan terus seperti ini yang menyiksa batinku hingga jiwaku seakan meredup dari cahaya.
Hari ini, esok atau mungkin seterusnya aku masih menunggu musim semi itu datang padaku, sekarang aku benar-benar sadar bahwa musim semi itu penting bagiku karena aku tak ingin terus terpuruk dalam keguguran. Aku ingin bangkit dan menjadi tanaman yang paling indah di matamu dan aku ingin bisa berfotosintesis seperti tanaman pada umumnya. Aku berharap cahaya itu mengerti dan segera kembali padaku, agar musim semi itu datang dan kita bisa kembali bersama menikmati indahnya hidup yang bisa kita habiskan di sisa waktu yang ada.
Ini untuk mu... :)
0 komentar:
Posting Komentar